Puncak Bintang - Bukit Moko, Pesona yang Menakjubkan

Lagi senang sekali membahas soal travelling, selain karna saya sendiri senang pergi ke tempat-tempat berbau alam, juga karna memang saat ini bisa jadi ditasbihkan sebagai sebuah gaya hidup. Ia dianggap sebuah tren, aktivitas yang kini tengah digandrungi, yang berkorelasi positif dengan makin menjamurnya bisnis tour & travel, tayangan jalan-jalan di TV, atau akun instagram dan sejenisnya. 

Nah teman-teman, kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya pergi ke salah satu destinasi di Bandung, Bukit Moko. Bukit Moko merupakan tempat wisata alam di Bandung yang terbilang baru, bersalin rupa dari hutan pinus sadapan menjadi puncak Bintang. Tempat ini secara resmi di buka pada tanggal 23 September 2014 oleh kepala Perhutani Divreg Jabar dan Banten. Lokasinya berada di Cimenyan. 

Terletak di ketinggian 1442 mdpl (ada juga yang bilang 1500 mdpl), daerah ini terbilang dingin dan sering tertutup oleh kabut. Tapi jangan salah, Bukit Moko ini menjadi andalan destinasi bagi para pelancong yang hendak menghabiskan akhir pekan untuk sekedar menikmati keindahan pemandangan kota Bandung di sore hari, melihat sunrise, maupun kemping ceria.

Disini, teman-teman tidak hanya disuguhkan oleh keindahan pemandangan kota Bandung yang dilihat dari Puncak Bintang maupun hamparan hutan pinus yang menjulang tinggi, melainkan kita bisa menikmati keindahan panorama patahan Lembang dengan hiking menembus hutan pinus kurang lebih 2 KM. Wah, bukan hanya untuk melepas penat saat melihat good view, kan? Tapi, nilai jasmaninya juga dapet. 



Hutan pinus di sini, cocok dinikmati pagi atau sore hari. Lumayan bersih dan tertata lho hutannya, kalau sekarang sudah di buat saluran air di sekitaran jalan hutannya. Saat matahari menembus sela-sela pohon pinus, efek cahaya yang muncul indah banget. Tanah di sekitar hutan pinus tertutup oleh daun-daun pinus yang kering dan terkesan alamiah. 

Bagaimana dengan Rute Perjalanan?

Tidak ada kendaraan umum yang lewat sini, satu-satunya cara adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi, sepeda, motor, mobil, atau kalau ingin ekstrim bisa dengan berjalan kaki. Alternatif lainnya mungkin bisa menggunakan gojek.
Tips :
  • Gunakan mobil yang tinggi, jangan menggunakan sedan atau city car karena jalanan yang akan dilalui sangat terjal, berkelok, licin, dan berbatu.
  • Pastikan kondisi badan dan kondisi mobil sedang baik karena medan perjalanan cukup berat.
  • Bawalah jaket atau gunakanlah pakaian yang tebal karena suhu udara di area Bukit Moko lumayan dingin.
Lokasi obyek ini dapat dicapai dalam kurun waktu satu jam perjalanan. Jika Anda berasal dari Bandung Kota, arahkan kendaraan anda menuju terminal Cicaheum dan masuk ke jalan Padasuka (Saung Angklung Udjo) yang berada di kiri jalan sebelum terminal tersebut. Jangan takut, penunjuk jalan bahkan reklame Puncak Bintang tertera jelas disana. Hanya berjarak 8-9 KM dari Padasuka ke Bukit Moko tersebut. Rutenya terus menanjak ke arah utara dan melewati perkampungan juga perkebunan warga sekitar. Selain itu, jalan menuju lokasi akan melewati area Cartil (Caringin Tilu) dengan warung-warung makan dengan suguhan view kota Bandung yang luar biasa. Teman-teman bisa berhenti sejenak untuk istirahat dan menikmati area ini. Pernah ke daerah Punclut? Suasananya tidak jauh berbeda dengan itu. 





Jalan menuju lokasi ini cukup sempit dan banyak tanjakan panjang dengan belokan tajam. Tidak disarankan/berbahaya untuk bis berukuran besar maupun sedang. Setelah itu, silakan lanjutkan perjalanan hingga ke puncak bukit dan menemukan Warung Daweung (bahasa Sunda= warung untuk melamun). Inilah lokasi akhir yang merupakan tempat paling tepat menanti sunset dan menyambut malam yang romantis sambil melihat keindahan lampu-lampu kota Bandung yang bagaikan permata bertaburan di kejauhan.
Akses menuju Bukit Moko sebenarnya ada tiga jalur, tetapi hanya jalur Padasuka inilah yang terbaik dan mobil bisa mencapainya, walaupun tidak disarankan menggunakan jenis sedan. Harga tiket masuk wilayah ini hanya dikenakan sebesar Rp. 10.000 saja. 
Nah, begitu teman-teman. Semoga membantu ya! Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Salam lestari!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Carita Pantun Basa Sunda

Teks Eksposisi Bahasa Indonesia | Pentingnya Mudik

Teks Anekdot | Fenomena Sosial | Mudik