Teks Anekdot | Fenomena Sosial | Mudik

Ya! Satu kata yang tak asing lagi didengar, bukan saja bagi masyarakat muslim melainkan seluruh kalangan masyarakat Indonesia juga dunia. Fenomena ini tidak terlepas dari macet-macetan di jalan, konvoi motor, abring-abringan, seseleket, manggul kardus, hingga mudik gratis yang disediakan pemerintah. Nah, anekdot sendiri merupakan sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Cerita tersebut dapat dikatakan lucu bilamana ide atau pesan yang disampaikan si penulis satu pemikiran dengan pembaca, jadi ada interaksi yang disampaikan. Langsung saja, ini dia teks anekdot bertema fenomena sosial yaitu, mudik, walau singkat semoga dapat menghibur.

     Baru saja pancaran sinar dari ufuk timur terpancar, semilir angin pagi menggugah suasana sejuk pagi hari. Sebut saja Pak Rasyid, tengah memanggul tas-tas ke bagasi mobilnya. Pak Romlan yang melihatnya segera menghampiri dan menyapa,
     "Assalamu'alaikum Pak Rasyid, wah pagi-pagi begini wis rapi, arep kendi?"
     "Eh..Waalaikumsalam. Mudik, Pak, kan lusa sudah lebaran. Pak Romlan tidak mudik?"
     "Ooh, tidak. Saya bukan orang udik. Mari, Pak.."
     "Wong Jowo.."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Carita Pantun Basa Sunda

Teks Eksposisi Bahasa Indonesia | Pentingnya Mudik