Kisah Dua Malaikat Pencuci Hati Nabi
Nabi Muhammad saw.
adalah seorang manusia yang sangat mulia. Didadanya tidak ada lagi pikiran yang
kotor, perasaan sombong, iri, dengki, danperasaan serta sifat tercela lainnya.
Pada suatu hari yang sangat terik, seperti biasa Nabi Muhammad saw. yang baru
berumur tiga tahun ikut menggembala kambing bersama anak kandung Halimah.
Mereka menggiring kambing ke sebuah padang rumput dan menggembalakannya seperti
biasa. Masa-masa menggembalakan kambing adalah masa-masa yang sangat menyenangkan.
Mereka dapat bermain sepuasnya sambil tetap memperhatikan kambing-kambing itu
mencari makanan sendiri. Mereka dapat bersenda gurau atau berpura-pura menunggangi
kuda padahal mereka sedang menunggangi kambing. Hubungan Nabi Muhammad saw.
dengan anak-anak Halimah, saudara sesusuannya sangat baik dan akrab.
Suatu hari Halimah
mendapati anaknya kembali seorang diri tanpa Muhammad saw. bersamanya. Wajahnya
tampak kaget ketakutan. Dengan terbata-bata dan napas yang tersengal-sengal,
dia mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw. dibawa oleh dua orang laki-laki yang
berpakaian serba putih. Setelah diikuti, ternyata dua orang lelaki itu membawa
Muhammad saw. ke suatu tempat, kemudian menelentangkannya di atas rumput dan
membelah dadanya. “Dua orang laki-laki itu telah membunuh Nabi Muhammad saw.!”
kata anak Halimah sambil menangis terisak-isak.
Halimah dan suaminya
tersentak kaget. Mereka tidak mempercayai ucapan anaknya tadi. Apa benar
Muhammad saw. sudah dibunuh? Jika ia, siapa yang membunuhnya dan untuk apa
membunuhnya? Bagaimana mereka harus mengatakan kepada ibunda Muhammad saw.,
yaitu Aminah dan keluarganya jika benar Muhammad saw. sudah dibunuh orang?
Pikiran itu berkecamuk di kepala mereka. Tanpa menunggu waktu lama, mereka
segera berlari menuju tempat yang disebutkan anaknya. Mereka harus segera
mengetahui keadaan Muhammad saw.
Halimah dan suaminya
sampai di tempat yang ditunjukkan. Mereka menarik napas lega ketika mendapati
Muhammad saw. sedang duduk di atas tanah dengan wajah sangat pucat ketakutan.
“Wahai Muhammad, apakah kamu baikbaik saja? Apa yang telah terjadi terhadapmu?”
tanya Halimah sambil memeluk Muhammad saw. erat-erat. Dia sangat bersyukur anak
asuhnya baik-baik saja. “Dua orang laki-laki berpakaian putih mendatangiku.
Mereka menyuruhku telentang dan kemudian mereka membelah dadaku. Mereka mencari
sesuatu di dadaku dan akhirnya membuangnya ketika mereka sudah menemukannya.
Setelah itu mereka segera pergi dengan cepat tanpa aku menyadari kepergiannya,”
jawab Nabi Muhammad saw.
Begitulah, ketika Allah
Swt. melalui malaikat yang diperintah-Nya membersihkan dan menyucikan hati Nabi
Muhammad saw. ketika ia masih sangat kecil. Malaikat Jibril mengambil jantung
Nabi Muhammad saw. dan membuang segumpal darah dari jantung tersebut yang
merupakan bagian setan dari diri Rasulullah saw. Setelah itu, jantung Nabi
Muhammad dicuci dengan air zamzam yang dibawa oleh Malaikat Mikail dan
dikembalikan lagi ke ke tempatnya semula.
(Dikutip dari: 99 Kisah Menakjubkan dalam al-Qur’ān).
Komentar
Posting Komentar