Anggapan yang Salah Mengenai HIV

Banyak anggapan yang salah di masyarakat mengenai penyebaran HIV pada manusia. Walaupun HIV menyebar melalui cairan tubuh yaitu : darah, cairan kelamin, dan Asi, tetapi tidak semua cairan tubuh dapat membawa HIV.


  • Keringat Menempelnya keringat pengidap HIV positif pada kulit orang sehat tidak akan menularkan virus tersebut. HIV tidak terdapat pada keringat, tetapi pada darah, cairan kelamin, dan ASI.
  • Saliva/liur tidak dapat menularkan HIV.
  • Bersin dan batuk merupakan kasus yang sama dengan air liur, di mana cairan hidung bukanlah media penularan HIV, selama tidak mengandung darah.
  • Menggunakan WC yang sama tidak menyebabkan tertular HIV sebab kotoran dan air seni tidak dapat membawa HIV.
  • Makan dengan alat makan yang sama tidak akan menularkan HIV karena sekali lagi air liur tidak dapat membawa virus ini.
  • Gigitan nyamuk dan serangga lainnya tidak akan menularkan HIV. Nyamuk hanya menghisap darah yang digigitnya dan hanya memasukkan liurnya dalam tubuh yang berupa bentol, nyamuk tidak menginjeksikan darah yang sudah dihisap ke tubuh lain.
  • Berenang bersama tidak menularkan HIV.

HIV bukan virus yang hidup di udara, air, kotoran/tinja, ataupun air seni. HIV tidak dapat bertahan lama di luar badan manusia. Oleh karena itu, hubungan sosial yang normal dengan pengidap HIV tidak membuat kita tertular HIV. Dengan mengetahui bahwa cairan tubuh yang rawan HIV adalah darah, cairan kelamin, dan ASI, maka kita dapat menjaga tindakan dan perilaku kita agar tidak beresiko terkena HIV.

Terapi untuk pengidap HIV


Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi HIV, tetapi obat yang ada hanya dapat memperlambat kerja virus ini, namun tidak dapat menghilangkan HIV dari tubuh. Khasiat atau kinerja terapi ini sangat dipengaruhi seberapa awal terapi mulai digunakan oleh pengidap HIV. Tetapi terapi ini juga memancing banyak efek samping seperti tidak berfungsinya organ-organ dalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Carita Pantun Basa Sunda

Teks Eksposisi Bahasa Indonesia | Pentingnya Mudik

Teks Anekdot | Fenomena Sosial | Mudik